Setiap orang pasti pernah merasakan senang. Senang saat mendapatkan pekerjaan yang baik. Senang karena bisa bepergian ke tempat-tempat yang indah dan menakjubkan. Senang karena bisa membeli rumah, gadget, atau bahkan mobil mewah.
Pun juga kebahagiaan. Setiap anak turun Adam ditakdirkan untuk bisa menikmati kebahagiaan. Bahagia karena mendapatkan pasangan hidup yang sholih atau sholihah. Bahagia karena dikaruniai anak-anak yang rupawan, cerdas, dan berakhlakul karimah. Bahagia karena memiliki masa depan yang cerah.
Sebagai muslim, ada satu kesenangan dan kebahagiaan yang sungguh sangat sayang jika dilewatkan. Apa itu? Menjadi tamu Allah (Dhuyufur Rahman).
Pernahkah Anda mendatangi undangan seorang pejabat? Atau menghadiri resepsi pernikahan selebriti? Atau diundang oleh tokoh-tokoh hebat di sekitar Anda? Wah, pasti sangat senang, bahagia, dan bangga ya.
Nah, sekarang bayangkan jika Anda mendatangi undangan dari Sang Pencipta dan Pemilik alam semesta (termasuk di dalamnya ada pejabat, selebriti, dan tokoh-tokoh hebat). Pasti lebih dari sekadar menyenangkan, membahagiakan, dan membanggakan.
Jika menjadi tamu pejabat, selebriti, atau tokoh ternama kita bisa merasakan suasana mewah sembari mencicipi beragam menu yang lezat, menjadi tamu Allah lebih dari itu.
Kita bisa mengadukan semua beban dan persoalan hidup kepada Yang Maha Berkehendak. Kita bisa memohon apa saja kepada Yang Maha Memberi. Kita bisa meminta solusi kepada Yang Maha Berkuasa. Dan kita pun bisa menangisi segala dosa dan salah di hadapan yang Maha Pengampun.
Betapa indah dan syahdunya menjadi tamu Allah. Itulah mengapa, kebanyakan mereka yang datang ke Tanah Suci akan meneteskan air mata tatkala sujud dan bermunajat di depan ka’bah. Itulah mengapa ada kerinduan yang teramat sangat untuk bisa lagi, lagi, dan lagi menjadi tamu Allah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang ditakdirkan menjadi Dhuyufur Rahman. Bagi saudara-suadaraku kaum muslimin yang pernah diizinkan Allah sujud di depan ka’bah, semoga Allah selalu melapangkan jalan Anda untuk bisa kembali ke Tanah Suci.
No comments:
Write komentar